Perempuan,
Suarakan Hatimu!
Sepintas, membaca buku ini tak jauh dari kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Khususnya perempuan. Begitu banyak pertanyaan yang hinggap di kepala perempuan, namun tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
Pada intinya, buku ini mengupas apa yang
dirasa perempuan. Bagaimana cara perempuan menghadapi menyuarakan apa yang ada
dipikiran mereka tanpa takut ada yang "membungkam".
Selain khawatir dianggap melawan arus dan
tak sesuai dengan budaya ketimuran, padahal budaya itu belum tentu benar dan
sesuai dengan perkembangan zaman. Setidaknya, menurut sang penulis, masih
banyak perempuan yang seolah-olah terbentur oleh kekhawatiran akan melanggar
norma-norma agama. Padahal, agama juga menganjurkan setiap manusia untuk
menghargai dan mencintai diri sendiri.
Walaupun Anda bukan seorang feminis
sejati, buku ini bagi saya membuka pikiran perempuan untuk bisa maju dalam
"berpikir", yakni bertindak dengan keinginan hati namun tetap dengan
norma-norma yang berlaku. Serta bisa menjadi motivasi diri bagi perempuan dari
sebuah pikiran yang selalu membelenggu mereka.
Pada kenyataannya memang, perempuan masa
kini sudah bisa dikatakan lebih maju dan mandiri. Kendati masih banyak dari
mereka yang harus mengalah dengan keadaan hingga perasaan sehingga membuat
pasangan sang Adam ini tidak bisa melepaskan pikiran mereka. Bahkan untuk Anda
yang berjiwa modern sekalipun.
Maka dari itu, Rose mencoba berbicara dari
hati ke hati dengan sesama perempuan agar mau lebih mencintai dirinya sendiri
sehingga bisa mencintai orang lain. Menghargai diri mereka sendiri, sehingga
bisa menghargai orang lain. Karena pada dasarnya setiap manusia ingin dicintai
dan berbuat baik itu beragam, tergantung cara berpikir seseorang.
Jika ada perjuangan para perempuan untuk
menuntut kesamaan hak pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari sekarang,
Rose justeru tidak menargetkan demikian. Bagaimana seorang perempuan bisa
menuntut sesuatu jika dirinya sendiri tak sadar apa yang harus dituntut?
Teriakan kesamaan hak bukanlah suara hati
utama dalam buku ini. Tetapi bagaimana para perempuan bisa mengajak hatinya
bicara dan menyadari bahwa di dalam dirinya adalah berharga dan indah, adalah
tujuan utamanya. Siapkah kalian hei para perempuan?