A.
Sejarah Jaringan LAN
Pada tahun 1940-an
di Amerika ada sebuah penelitian yang inigin memanfaatkan sebuah perangkat
komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar
sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer
maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari
sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama TSS (Time Sharing System),
Bentuk pertama kali jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sisterm TSS beberapa terminal terhubung secara
seri kesebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang
menjadi proses distribusi (Distributed
Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah
pekerjaan besar secara paralel untuk melayani bebrapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer
kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka
penggunaan komputer dan jaringan sudah mulai beragam dari mulai menangani
proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui kompuer pusat. Untuk itu
mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAn (Local Area Network). Demikian pula
ketiak Internet muali diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri maulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia
yang disebuat dengan istilah WAN (Wide
Area Network).
1. Pengertian kabel UTP
Kabel UTP (unshielded twisted pair)
adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang
tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling
umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang
harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus.
Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari
ketegangan fisik atau kerusakan, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair
(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi
elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam
beberapa jenis/kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang
dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
2.
Kategori
Kabel UTP
:
Di
antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
a.
Kategori 1 (Cat 1)
Kabel
UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang
didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan
sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang
sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di
dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan
tersebut.
b. Kategori 2 (Cat 2)
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah
kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel
UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik.
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan
dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2
kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel
yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.
c.
Kategori 3 (Cat 3)
Kabel
UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada
kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat
tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair)
yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan
terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang
hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan
oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai
pengganti Cat2.
Tabel
berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP
Category 3 pada beberapa frekuensi.
d. Kategori 4 (Cat 4)
Kabel
UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik.
Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi
empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi.
Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan
pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.Tabel berikut menyebutkan
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa
frekuensi.
e. Kategori 5 (Cat 5)
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel
dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara
pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang
dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic
Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan
Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret
(1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik
yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan
kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel
Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
3. Jenis–jenis kabel utp dan cara membuatnya
Terdapat dua jenis
pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN,
yaitu Straight
Through Cable dan
Cross Over.
1.
Straight
through
Merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk
menghubungkan 2 device yang berbeda.
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1.
Menghubungkan antara computer
dengan switch
2.
Menghubungkan computer dengan
LAN pada modem cable/DSL
3.
Menghubungkan router dengan LAN
pada modem cable/DSL
4.
Menghubungkan switch ke router
5.
Menghubungkan hub ke router
Urutan
kabel straight through
2.
Cross over
Kabel cross over
merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
b.
Menghubungkan 2 buah switch
c.
Menghubungkan 2 buah hub
d.
Menghubungkan switch dengan hub
e.
Menghubungkan komputer dengan router
5. Cara membuat kabel straigt dan cross
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini
terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan seperti gambar dibawah ini:
1.
Konektor RJ
45
2.
Kabel UTP (unshielded
twisted pair)
3.
Crimping tools
4.
LAN tester
5.
Gunting
Setelah semua
alat dan bahan tersedia, saat nya untuk mulai membuat kabelnya.
1.
Membuat kabel straight trought
a. pertama kupas-lah pelindung luar kabel UTP lalu atur agar lurus
kabel-kabel didalamnya.
b. Urutkan posisinya sesuai dengan susunan kabel.
c. Potong ujung kabel dengan gunting agar rata.
d. Masukkan kedalam konektor RJ-45 lalu di crimping kabel menggunakan
tang crimping.
e. Ikuti caranya untuk ujung kedua sama dengan langkah pertama.
f.
Masukkan ujung kedua kabel
kedalam LAN-tester lalu periksa, jika semua lampu 1-8 terhubung maka kabel ini
sudah siap kita pakai.
2.
Kabel yang kedua adalah kabel
tipe cross
Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang
kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi.
Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung
kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:
· Orange pada Pin 1
· Orange Putih pada Pin 2
· Hijau pada Pin 3
· Biru pada Pin 4
· Biru Putih pada Pin 5
· Hijau Putih pada Pin 6
· Coklat Putih pada Pin 7
· Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang kedua,
susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah
sebagi berikut:
· Hijau Putih pada Pin 1
· Hijau pada Pin 2
· Orange Putih pada Pin 3
· Biru pada Pin 4
· Biru Putih pada Pin 5
· Orange pada Pin 6
· Coklat Putih pada Pin 7
·
Coklat pada Pin 8.
a.
Software PXEserver
PXE adalah singkatan dari Preboot Execution Environment. PXE adalah
salah satu cara menjalankan komputer tanpa Floppy/Hard Disk/CD-ROM, dalam arti
bahwa BIOS akan secara otomatis menjalankan perintah yang dikirimkan melalui
jaringan. Tentu saja cara ini membutuhkan server yang bertindak sebagai
penyedia layanan PXE dan komputer client harus memiliki kemampuan booting
melalui jaringan.
Sebagian besar motherboard baru memiliki fasilitas Boot from LAN secara
default. Boot from LAN biasa dikenal juga sebagai BOOTROM. Kita harus
mengaktifkan kemampuan Boot from LAN ini melalui BIOS setup. Proses setup
mungkin saja berbeda antara motherboard yang satu dengan yang lainnya namun
biasanya terletak di menu Advanced BIOS setup. Aktifkan juga setting agar Boot
from LAN/Network sebagai prioritas utama booting.
1.
Keuntungan instalasi melalui
PXE server
a.
Tidak memerlukan
CD/DVD/Floppy/LiveUSB maupun sistem yang sudah terinstall. Satu-satunya yang
diperlukan adalah server yang sudah disetup dan klien mendukung boot dari LAN.
b. Mudah dan cepat dikonfigurasi
c. Tidak membutuhkan media untuk booting. Tidak perlu burning Net ISO
untuk melakukan booting.
d. Mengurangi biaya instalasi dan upgrade dan
mengurangi kemungkinan kesalahan setting
e. Mengurangi waktu persiapan dan proses instalasi
f. Jika
dipadukan dengan autoyast, Instalasi menggunakan PXE boot dapat secara otomatis
melakukan instalasi paket yang sudah distandarisasi dan pada akhirnya kita
dapat melakukan proses unattended install. Unattended install adalah proses instalasi tanpa
campur tangan kita
0 komentar:
Posting Komentar