PAGI HARI
YANG MENYENANGKAN
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara
ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih
tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan
sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu
untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan
ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat
sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat
sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang
sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang
sedang mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing,
sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Tema Luas :
Tema Kecil :
Tujuan :
Sebuah
Pengalaman yang Mengesankan
Ketika bangun pada hari Senin pagi, aku
sangat terkejut karena melihat jam di kamar telah
menunjukkan pukul 06.30 WIB. Aku langsung bangun
dan menuju ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi
tiba-tiba aku terpeleset dan hampir saja mencederaiku.
Setelah
mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan
menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil
topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena
hari itu hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil
topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda
motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya
habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran.
Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin
dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya
di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir
saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika
upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib
sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian
murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa
serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik
rambutku.
Dengan
rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti
pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa
mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu
sebanyak tiga kali.
Aku
langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun
habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang
mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya
kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun
merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak
senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas
yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung
menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali
kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah
tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh
untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan
pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku
merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang
kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang
tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati
peraturan tata tertib yang ada di sekolah.
Tema Luas :
Tema Kecil :
Tujuan :
0 komentar:
Posting Komentar