MakaLAH FISIKA
“ KONTAK LENSA DAN BUTA WARNA”
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya
.sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ Kontak lensa dan Butan warna”.
Ucapan terimakasih saya khususkan kepada bapak YAYAN FERDYAN,selaku guru pembimbing mata pelajaran fisika di kelas X, karena telah memberikan tugas ini guna untuk memperbaiki nilai mata pelajaran fisika.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih kepada semuanya dan juga saya meminta maaf jika dalam makalah ini ada banyak kekurangan ataupun kesalahannya.
Ucapan terimakasih saya khususkan kepada bapak YAYAN FERDYAN,selaku guru pembimbing mata pelajaran fisika di kelas X, karena telah memberikan tugas ini guna untuk memperbaiki nilai mata pelajaran fisika.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih kepada semuanya dan juga saya meminta maaf jika dalam makalah ini ada banyak kekurangan ataupun kesalahannya.
Cluring, 08 Juli 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………
1.2 Tujuan………………………………………………………………
BAB II ISI
A. Lensa kontak………………………………………………………
2.1 pengertian lensa
kontak……………………………………….
2.2 manfaat lens
kontak………………………………………….
2.3 efek samping
penggunaan lensa kontak……………………..
B. Buta warna……………………………………………………….
2.4 pengertian buta
warna………………………………………..
2.5 klasifikasi buta
warna………………………………………...
2.6 penyebab buta
warna…………………………………………
2.7 cara membantu
penderitanya…………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………....…………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………....…………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
l Lensa kontak (kadang hanya disebut sebagai kontak
,adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata. Lensa kontak makin hari
makin populer. Tidak cuma untuk kesehatan, tapi juga untuk kosmetik mata.
Kontak lensa sudah ada sejak tahun 1000-an. ide lensa kontak yang
terdokumentasikan baru ada di tahun 1508 dari catatan dan gambaran serta sketsa
yang dibuat Leonardo Da Vinci.
Sang pelukis “Monalisa” – yang menjadi sumber inspirasi Dan
Brown dalam menulis novel best seller The Da Vinci Code –. Di dalam buku
catatannya, ditemukan banyak sketsa tentang kacamata yang langsung bisa
dikenakan pada bola mata. lensa kontak
juga dipercaya ditemukan oleh Rene Descartes pada tahun 1632. Lensa kontak yang
digagas tokoh ini dikenakan pada kornea mata. Hampir 200 tahun lamanya ide Da
Vinci maupun Descartes tidak terealisasikan. Baru kemudian di tahun 1801,
seorang ahli fisika Inggris, Thomas Young, menciptakan tabung gelas berisi air
dan memuat lensa yang sangat kecil. Lensa ini dipakainya sendiri. dia membuat
lensa ini karena terinspirasi dari ide Rene Descartes. Di tahun 1827, seorang
ahli astronomi berkebangsaan Inggris, bernama Sir John Herschel. Penemuannya
itu menjadi sejarah yang sangat berperan bagi lahirnya lensa kontak.
l Buta warna sebenarnya adalah
ketidakmampuan seseorang untuk membedakan warna tertentu.penderita biasanya
tidakbuta pada seluruh warna, akan tetapi hanya warna-warna tertentu saja. Buta warna merupakan
kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya,buta
warna dapat diklasifikasikan menjadi 3, dan juga dapat dibuktikan dengan
menggunakan tes Ishihara.
1.2 TUJUAN
l Mengetahui
pengertian dari lensa kontak
l Mengetahui manfaat
lensa kontak dan efek sampingnya
l Mengetahui arti dari
buta warna,penyebab buta warna,cara membantu penderitanya,
BAB II
ISI
A.
LENSA
KONTAK
2.1
PENGERTIAN LENSA KONTAK
Lensa
kontak adalah sebuah cara
untuk mengoreksi miopia dan hiperopia,
atau kesalahan refraksi lain dari penglihatan, yang terdiri dari
lensa plastik cembung yang ditempatkan di depan iris. Mereka dirancang sehingga dapat
mempertahankan kontak yang baik dengan permukaan mata dan tetap berada di
tempatnya.
Lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang
sama dengankacamata konvensional atau kacamata
biasa,
tetapi lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai. Banyak lensa kontak
diwarnai biru untuk membuat mereka lebih mudah terlihat saat dibersihkan,
disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak kadang-kadang secara sengaja dibuat
warna lain untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
2.2 MANFAAT LENSA KONTAK
l Lensa
kontak biasanya mempunyai kegunaanyang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi
lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai.
l lensa kontak juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit
diantaranya adlah sebagai berikut :
1.Migrain
2. Diabetes.
3.Disleksia
4.Penyakit Kornea
5.Glaukoma dan Katarak
6.Rabun Ayam
l Lensa kontak juga bisa mempercantik penampilan.
2.3 EFEK SAMPING
PENGGUNAAN LENSA KONTAK
Lensa kontak yang digunakan 24 jam penuh akan menyebabkan iritasi
mata karena bila mata tidak mendapat/kekurangan oksigen,rendahnya oksigen pada
mata bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri dalam mata sehingga lebih mudah
menempel pada lensa kontakyang pada akhirnya menyebabkan mata kering
teriritasi.
Dan juga dapat membuat mata merah,mata kering ataupun juga
alergi.
B.
BUTA WARNA
2.4
PENGERTIAN BUTA WARNA
Ada Beberapa
pengertian daributa warna :
l Buta warna adalah suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu
merespon warna dengan semestinya.
l Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warnatertentu akibat faktor genetis.
2.5 KLASIFIKASI
BUTA WARNA
1. Trikromasi
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi:
Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi:
·
Protanomali, seorang
buta warna lemah mengenal merah
·
Deuteromali, warna hijau
akan sulit dikenali oleh penderita
·
Trinomali (low blue),
kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
2. Dikromasi
Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang
Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang
lDeuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap
warna hijau
lTritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.
3. Monokromasi
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.
Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.
2.6 PENYEBAB
BUTA WARNA
_Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh
kromosom X pada perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika
seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan
keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.
_Karena kekurangan
kerucut dalam retina, baik pada saat lahir atau diperoleh melalui cara lain,
maka kerucut tidak dapat membedakan panjang gelombang tertentu dan dengan
demikian, rentang warna yang terlihat berbeda. Kehilangan kerucut yang
bertanggung jawab atas warna hijau dan merah juga dapat mempengaruhi kepekaan
terhadap kecerahan.
_Faktor usia dan juga kerusakan pada retina dari
penyakit mata atau kerusakan fisik juga dapat menyebabkan buta warna.
2.7 CARA MEMBANTU PENDERITA BUTA WARNA
Beberapa cara untuk membantu :
J
Menggunakan kacamata
lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna dengan lebih
mudah. Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita.
J
Menggunakan kacamata
dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau. Biasanya penderita buta warna
dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu terang atau
menyilaukan.
J Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total),
penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung
cahaya pada sisinya. Suasana lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel
yang hanya bisa membedakan warna hitam, putih, dan abu-abu, bekerja dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram.
(Buta warna dapat diketahui dengan tes menggunakan buku
Ishihara)
Buku Ishihara terdiri dari beberapa macam, tergantung jumlah plate
yang dimilikinya;
- Ishihara 38 plate
- Ishihara 24 plate
- Ishihara 14 plate
- Ishihara 10 plate
- Ishihara 38 plate
- Ishihara 24 plate
- Ishihara 14 plate
- Ishihara 10 plate
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Bahwa lensa kontak tidak
hanya dapat digunakan untuk membantu penglihatan,akan tetapi juga bisa
digunakan sebagai alat untuk mempercantik diri.dan jika ingin menggunakan lensa
kontak hendaknya memperhatikan cara penggunaannya dan juga akibat dari
penggunaan lensa kontak tersebut.penggunaan lensa tidak boleh 24 jam
penuh,Karen dapat membuat mata iritasi.
Pengujian tes buta
warna dapat dilakukan dengan menggunakan buku Ishihara test, dimana pada buku
ini tertera angka yang terdapat pada titik-titik warna.Buta warna disebabkan
oleh ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina membedakan warna merah, hijau
dan biru.buta warna juga diklasifikasikanmenjadi 3 (Trikromasi, Dikromasi, Monokromasi ).
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam penggunaan lensa kontak, para penggunanya harus berkonsultasi pada dokter yang ahli dalam bidang alat indra ( mata ). Dan lebih baik pengguna banyak-banyak mencari informasi tentang cara penggunaan,manfaat,akibat, dari penggunaan lensa kontak tersebut.
Dan untuk buta
warna sebaiknya jika kita merasa penglihatan kita sudah tidak normal dalam
melihat warna-warna tertentu.hendaknya segera melakukan pemeriksaan,agar kita
dapat mengetahui kita terkena buta warna atau tidak,dan jangan sampai
terlambat.karena jika sampai terlambat akan berakibat sangat buruk bagi
penglihatan kita. Dan jika seandainya kita terkena buta warna, kita harus tau
cara untuk mencegah penyakit tersebut agar tidak bertambah parah.
0 komentar:
Posting Komentar