Latest Music :
Home » » Kartu Piutang

Kartu Piutang

Minggu, 10 Juni 2012 | 0 komentar



Pengertian Piutang Dagang


Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni (1) Piutang dagang, (2) Piutang non-dagang, dan (3) Piutang wesel.
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan syarat penjualan misalnya 2/10,n/30. Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi. Apabila pelanggan membayar dalam jangka waktu kurang dari 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar 2% dari harga jual. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.

Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Misalnya piutang kepada karyawan perusahaan, direksi perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang perusahaan.

Piutang wesel merupakan piutang yang lebih formal dibandingkan piutang dagang karena didalamnya memerlukan perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari, apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.

Prosedur Pencatatan Piutang

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara lain:

(1). Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya. Contoh kartu piutang:











KARTU PIUTANG









No Rekenig




Lembar ke:

Nama



Syarat




Alamat



Batas Kredit











Tgl.

Keterangan
Fol
Mutasi
Kredit

Saldo





Debet

Debet

Kredit






















































































(2). Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain adalah:

?        Jurnal penjualan

?        Jurnal retur penjualan

?        Jurnal umum

?        Jurnal penerimaan kas

Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.

Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan.

Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus.
Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:


No.
Transaksi


Dokumen

Mutasi






Piutang
a.
Transaksi penjualan kredit

Faktur

[ + ]




penjualan



b.
Transaksi retur penjualan

Memo kredit
[ -
]
c.
Transaksi
penghapusan
Bukti

[ -
]

piutang


memorial



d.
Transaksi
penerimaan
kas
Bukti
kas
[ -
]

dari piutang


masuk






Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Faktur




Jurnal




Menambah piutang


Penjualan




Penjualan











Mengurangi piutang

























































Memo





Jurnal
Retur














Kredit





Penjualan






























Kartu


























piutang


Bukti Memorial





Jurnal















Umum











































Mengurangi piutang

















































Bukti Kas




Jurnal














Penerimaan








Masuk

















Kas




Mengurangi piutang











































c.       Rangkuman

Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni (1) Piutang dagang, (2) Piutang non-dagang, dan (3) Piutang wesel.

Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini

tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal. Piutang wesel merupakan piutang yang lebih formal dibandingkan piutang dagang karena didalamnya memerlukan perjanjian tertulis Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel.

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang antara lain kartu piutang, catatan akuntansi lain yang terdiri atas jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal umum, dan jurnal penerimaan kas. Proses pencatatan piutang dimulai dari adanya transaksi penjualan kredit, retur penjualan, pelunasan piutang dan penghapusan piutang yang dicatat dalam jurnal berdasarkan bukti transaksi. Berdasarkan jurnal tersebut kemudian dibukukan ke buku pembantu atau kartu piutang untuk masing-masing pelanggan.




Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom mutasi) dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di kolom mutasi dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah saldo debet.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Transaksi
Transaksi :

- retur penjualan

penjualan kredit



-  penghapusan piutang

-   penerimaan kas dari piutang
Saldo Awal





KARTU PIUTANG







No Rekenig




Lembar ke:
Nama



Syarat



Alamat



Batas Kredit









Tgl.

Keterangan
Fol
Mutasi


Saldo




Debet

Kredit
Debet

Kredit


































Gambar 1. Mutasi kartu piutang










Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang

Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:


(a)         Metode langsung (direct write off method).

(b)        Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode cadangan/allowance method).

Metode langsung (direct write off method)

Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung dikreditkan pada akun piutang dagang.

Beban Kerugian Piutang
XX

Piutang Dagang
XX

(Mencatat Penghapusan piutang
A dengan metode langsung)


Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat dengan tiba-tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan pelunasan pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung, oleh perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan dengan nilai yang sama.

Piutang dagang                                                            XX
Beban Kerugian Piutang                                                      XX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)

Jurnal selanjutnya adalah saat Piutang A membayar pelunasanya dengan
uang tunai

Kas
XX
Piutang dagang
XX







Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi berikut ini.

Transaksi PT KIA adalah sebagai berikut:
?Tgl 2 Juli 2003 menjual barang A kepada toko Manis senilai Rp.10.000.000,-?Tgl. 5 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.3.000.000,-
?Tgl 6 Juli 2003 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar Bahagia sebesar Rp.4.000.000,-
?Tgl 9 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang Indah sebesar Rp.2.000.000,-
?Tgl 10 Juli 2003 diterima pembayaran dari toko Manis sebesar Rp.5.000.000,-
?Tgl 11 Juli 2003 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar Bahagia sebesar Rp.2.000.000,-
?Tgl 15 Juli 2003 diterima pembayaran ke 2 dari Manis senilai Rp. 3.000.000,-
?Tgl 16 Juli 2003 penjualan kredit barang B kepada Toko Pamulang Indah sebesar Rp.5.000.000,-
?Tgl  18  Juli  2003  penjualan  kredit  barang  B  kepada  Toko  Sinar  Bahagia
sebesar Rp.7.500.000,-

?Tgl 20 Juli 2003  retur    Penjualan    barang
B    dari    Toko    Pamulang    Indah
sebesar Rp.100.000,-

?Tgl  21  Juli  2003  diterima  laporan   dari
toko   Manis   bahwa   telah   terjadi
kebakaran,   dan   PT   KIA   memutuskan   untuk   menghapuskan   piutang   toko
Manis sebesar Rp3.000.000,-.
?Tgl 27 Juli 2003 ada surat dari toko Manis mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa tagihannya dan direalisasikan pembayaranya pada tanggal 29 Juli 2003.
?Tgl 29 Juli 2003 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus Rp3.000.000,-

Dari transaksi tersebut maka PT KIA akan mengadakan pencatatan jurnal sebagai berikut:










2 Juli 03

Piutang Dagang
Rp.10.000.000,-
Penjualan
Rp.10.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Manis)
5 Juli 03

Piutang Dagang
Rp.3.000.000,-
Penjualan
Rp.3.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Pamulang)
6 Juli 03

Piutang Dagang
Rp.4.000.000,-
Penjualan
Rp.4.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Sinar)
9 Juli 03

Kas
Rp.2.000.000,-
Piutang dagang
Rp. 2.000.000,-
(Pembayaran pertama dari toko Pamulang)


10 Juli 03

Kas
Rp.5.000.000,-
Piutang dagang
Rp. 5.000.000,-
(pelunasan piutang toko Manis  Rp.5.000.000)
11 Juli 03

Kas
Rp. 2.000.000,-
Piutang dagang
Rp.2.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Sinar)
15 Juli 03

Kas
Rp. 3.000.000,-
Piutang dagang
Rp.3.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Manis)

16 Juli 03






Piutang dagang
Rp. 5.000.000,-

Penjualan

Rp. 5.000.000,-
(penjualan kepada toko Pamulang)

18 Juli 03


Piutang Dagang
Rp. 7.500.000,-

Penjualan

Rp. 7.500.000,-
(penjualan kepada toko Sinar)

20 Juli 03


Retur penjualan
Rp.  100.000,-

Piutang dagang

Rp.  100.000,-
(pengembalian barang yang dibeli oleh toko Pamulang)
21 Juli 03


Beban kerugian piutang
Rp.3.000.000,-

Piutang dagang

Rp.3.000.000,-
(Sisa Piutang toko Manis dihapus karena kebakaran)
27 Juli 03


Piutang Dagang
Rp.3.000.000,-

Beban kerugian piutang
Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)
29 Juli 03


Kas
Rp.3.000.000,-

Piutang dagang

Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)
























Setelah dijurnal transaksi-transaksi di atas dikelompokkan menurut pelanggan, sehingga akan nampak pengelompokkan sebagai berikut:


Nama pelanggan
Jenis transaksi
Jumlah
Toko Manis
?penjualan kredit barang A
?Rp.10.000.000,-

?pelunasan piutang
?Rp    5.000.000,-

?pelunasan piutang
?Rp.  3.000.000,-

?penghapusan sisa piutang
?Rp.  3.000.000,-

?pelunasan piutang yang
?Rp.  3.000.000

sudah dihapus




Toko Pamulang Indah
?penjualan kredit barang A
?Rp.3.000.000,-

?pelunasan piutang
?Rp.2.000.000,-

?penjualan kredit barang B
?Rp.5.000.000,-

?retur penjualan
?Rp.    100.000,-

?pelunasan piutang
?Rp.5.700.000,-

?penghapusan sisa piutang
?Rp.    200.000,-



Toko Sinar Bahagia
?penjualan kredit barang A
?Rp.4.000.000,-

?pelunasan piutang
?Rp.2.000.000,-

?penjualan kredit barang B
?Rp.7.500.000,-

?pelunasan piutang
?Rp.9.500.000,-




Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off method)

Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk rekening cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan beban penghapusan piutang.
31 Desember
Beban kerugian Piutang                                            XX

Cadangan Kerugian piutang                                                    XX

(menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)

Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal penghapusan piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk sebagai berikut:






Cadangan Penghapusan piutang                               XX
Piutang Dagang                                                                        XX

(mencatat penghapusan piutang X dengan metode cadangan)


Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya maka akan diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal sebagai berikut:

Piutang dagang
XX

Cadangan kerugian piutang
XX

(mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)


Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya maka dibuat jurnal sebagai berikut.
Kas                                                                           XX
Piutang dagang                                                XX
(penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)


Contoh:

Asumsikan bahwa PT. KIA menerapkan metode cadangan, dari jumlah piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang belum dapat ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2003. Manajer kredit memperkirakan sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.

Keterangan:

Jurnal tanggal 2 Juli 2003 sampai dengan tanggal 20 Juli 2003 sama dengan jurnal pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai tanggal 21 Juli 2003 sampai dengan 31 Juli 2003 sebagai berikut:









 

21 Juli 03





Beban kerugian piutang
Rp.3.000.000,-



Cadangan Kerugian Piutang
Rp.3.000.000,-



(pembentukan cadangan kerugian piutang toko Manis)



Cadangan Kerugian Piutang
Rp.3.000.000,-



Piutang Dagang

Rp.3.000.000,-



(penghapusan piutang toko Manis)



27 Juli 03





Piutang Dagang
Rp.3.000.000,-



Cadangan Kerugian Piutang
Rp.3.000.000,-



(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)


29 Juli 03





Kas
Rp.3.000.000,-



Piutang dagang

Rp.3.000.000,-



(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)







31 Juli 03





Beban Kerugian Piutang

Rp. 308.000,-



Cadangan Kerugian Piutang
Rp. 308.000,-



(pembentukan cadangan kerugian piutang)


c.
Rangkuman





Transaksi   penjualan
kredit
akan   berpengaruh   secara
positif
terhadap saldo piutang sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang. Penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih dapat dilakukakan dengan metode penghapusan langsung dan metode penghapusan tidak langsung.

d.         Tugas 2

1.     Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasikan mutasi piutang sebagaimana dijelaskan di muka.

2.     Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan mutasi piutang perusahaan
3.     Kelompokkan piutang menurut pelanggan.

4.     Diskusikan hasil pengelompokkan anda bersama teman.

5.     Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan guru.




Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Post


Ramalan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MOZZA TASK - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Free Blogger Template